THOUSANDS OF FREE BLOGGER TEMPLATES

Monday, December 22, 2008

Apa yg kamu ingini?

...
Apa yg kamu mau?

J: YESUS
...
Apa yg kamu perlukan?

J: YESUS
...
Apa yg kamu butuhkan?
J: YESUS
...
Apa yg kamu ingini?
J: YESUS
...
Apa yg kamu harapkan?
J: YESUS
...
Semuanya YESUS? Ga ada yg lain?
J: Karena dalam YESUS ada segala-galanya ^_^

Sudahkah kita mengucap syukur?

Apa yang patut kita syukuri?

  1. Nafas kita yg berhembus sampai detik ini. Bayangkan orang-orang yg mengalami kecelakaan lalu meninggal, mereka yg ga punya umur panjang karna sakit yg prah, dll. Mereka ga bisa menjalani hidup ini lagi. Menyedihkan setiap kali kita dengar berita dukacita. Bersyukurlah kita belum menjadi bagian dari itu & masih diberi kesempatan menjalani hidup ini.
  2. Darah yg masih mengalir di tubuh kita. Banyak orang yg membutuhkan darah. Mereka rela membeli darah, walaupun mahal harganya. Darah = Nyawa. Adakah yg dapat menggantikan nyawa??
  3. Keluarga yg kita miliki. Keluarga adalah rumah kita. Banyak orang yg ga punya keluarga lagi, ada juga yg ga tau siapa & dimana keluarganya. Siapapun & berapapun jumlah keluargamu saat ini, SYUKURILAH!
  4. Makanan & minuman yg bisa kita makan & minum. Enak atau ga enak, mewah atau tidak yg penting tubuh kita sehat. Tujuan makan & minum yaitu supaya kita kenyang & ga haus, tubuh jadi sehat, kuat mengerjakan ini/itu. Makanan mewah & mahal belum tentu menyehatkan. Buktinya banyak orang-orang kaya yg selalu makan di restoran mewah menderita penyakit jantung, kolestrol tinggi, kanker, tumor, dll. Syukurilah makanan & minuman yg ada, doakan sebelum makan & minum supaya makanan & minuman kita dikuduskan jadi kuat & sehat buat tubuh jasmani kita. Aman kan...?
  5. Pakaian yg kita punya & masih layak pakai. Sedangkan raja Salomo (seorang raja yg besar & kaya raya) ga punya pakaian seindah bunga bakung, ngapain kita harus punya pakaian indah yg mahal? Gimana sama mereka yg ga punya pakaian? Janganlah gara-gara pakaian kita jadi mengesampingkan hal-hal yg lebih penting. Itu bodoh!
  6. Apa yg ada pada kita sekarang, apapun itu. Mahal atau tidak, itu bukan milik kita. Ingat, ada pemilik yg lebih berkuasa dari apa yg kita punya: TUHAN! Dia bisa ngambil semua yg ada pada kita secepat kilat, dalam hitungan detik. Karna itu:
"Mengucap syukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang dikendaki Allah di dalam Kristus Yesus bagi kamu" - 1 Tes 5 : 18

First Love

Teringat selalu
Pada pertemuan pertama
Hasrat hati ini
Semakin hari membara
Untuk mengenalMu dan menyelami hatiMu
Rindu tak tertahan
Bertemu denganMu

KasihMu..
Menyentuh hati ini
Bawaku dekat s'lalu kekasihku
Jiwaku rindu kehadiranMu
Terpesona selalu pada diriMu

Dia s'lalu ada

Satu persatu ku balik lembar hidupku
Terbayang betapa berdosanya aku
Aku mencoba melawan ini sendiri
Tetapi tak sanggup
Ku terjatuh lagi...

Ternyata aku s'lalu melupakan
Dia ada mengulurkan tangan

Dia s'lalu ada
Dengan cintaNya
Menembus hatiku
Menyelamatkanku
Dia s'lalu bisa
Tunjukkan jalan
Agar ku percaya
Dia s'lalu ada

Mereka adalah temanku

Yg selama ini aku anggap teman ternyata bukan teman. Buktinya mereka ga mau nerima kekuranganku (mungkin sesungguhnya mereka juga ga tau apa kekuranganku). Tapi aku ga rugi mereka ga jadi temanku, karna ternyata mereka bukanlah teman yg baik.
Yg selama ini aku anggap bukan temanku ternyata merekalah teman yg baik. Mereka yg selama ini kurang aku perhatikan ternyata selalu memperhatikanku. Mereka malah bisa nerima kekuranganku lebih dulu. Bahkan mereka yg ngasih masukan yg baik untukku.

"Pergaulan yg buruk merusak kebiasaan yg baik, janganlah duduk bersama-sama dengan orang yg seperti itu. Bukan untuk dimusuhi, tapi tegorlah dengan kasih."

---sesuatu yg berat untukku, tapi aku coba---

GELORA

Setiap kali aku menyebut namaNya
Setiap kali aku mendengar namaNya
Hatiku berdebar
Berdetak tak keruan
Membayangkan hangat pelukanNya,
senyum mesraNya,
dekapan kasihNya,
keajaiban dan kehebatanNya
Membangkitkan gairah,
gelora rasa yang meluap-luap
Sungguh tak tertahan!
Ingin ku terus memujiNya,
ingin ku terus agungkanNya
Ingin ku berteriak memanggil namaNya
Darahku mendidih,
semangatku berkobar
Apinya menyala,
membakar hatiku yang dingin
Menjadikan hangat, bahkan sampai panas
Sungguh,
tak bisa kutahan gejolak rasa dalam hati ini
AKU JATUH CITA!!!!

dedicated to: Jesus Christ, my lovely heart!

Friday, December 19, 2008

DEKLARASI KEMENANGAN

Aku adalah anak Allah. Aku diciptakan Allah untuk Allah.
Aku adalah anak Bapa di Surga dan Bapa sangat mengasihiku. Aku mengasihi Bapa yang telah mengasihiku. Bapaku ajaib dan tidak ada yang menandini kuasaNya.
Aku telah ditebus oleh darah Yesus dan kini aku bebas dari ikatan iblis ataupun kutuk. Aku milik Allah!

when i'm sick

Karena Cinta
Aku pernah berpikir:
- Kenapa aku dikekang ortu?
- Kenapa begitu banyak larangan? Sedangkan anak-anak yg lain dikasih kebebasan...
- Kenapa aku dilarang pacaran? Teman-teman yg lain ngga gitu ko...
- Kenapa aku harus nerima cacian & makian?
- Kenapa harus aku...?
Hingga tiba aku jatuh sakit,
tahap 1: Telinga sebelah kiri, ngabisin duit 1jt lebih dgn obat cuma 3 jenis
tahap 2: Kaki & tangan, dibilang dokter alergi, tapi ga jelas alergi apa. Malah ada yg bilang diguna-gunain orang.
Pertama waktu aku SMA, yg kedua baru aku alamin. Sakitnya minta ampun. Awalnya biasa aja, malah orang bilang palingan itu hilang sendiri. Aku mesti ngorbanin kuliah aku. Banyak yg terbuang sia-sia. Berobat ke spesialis kulit, ngabisin duit sekian banyak untuk 2 jenis obat yg ga ada hasilnya, malah jadi kebuang. Ganti ke obat lain tetap ga ada hasil. Kenapa ga sembuh-sembuh?? Begitu lamakah??? +/- 1 bulan aku nahan gatal, perih juga panas di tangan & kaki, malah sampe bengkak.
Hampir putus asa...
Aku panggil Tuhan, makin sakit...
Aku menjerit, makin perih...
Tuhan marah padaku??
>>> TIDAK!!!
Ternyata aku harus ngalamin sakitnya dulu supaya aku benar-benar menyadari kesalahanku. Kembali aku berpikir, apa yg selama ini aku alami itu sebuah proses, ujian. Tuhan mau aku seutuhnya. Sekarang aku sadar TUHAN MASIH SAYANG sama aku. Berangsur aku pulih, aku sembuh. Tapi Dia mengingatkan aku klo aku lari dari jalanNya lagi, keadaanku malah makin parah sakitnya. Bukan Dia yg bikin parah, tapi iblis yg mungkin dendam sama aku. Aku ga boleh & ga akan kalah selama Dia disisiku. Ternyata aku sungguh berharga...

Ada yg bilang aku bodoh... EGP!
Ada yg bilang aku jelek... EGP!
Ada yg bilang aku lemah... EGP!
Ada yg caci aku... EGP!
EGP sama semua yg dikatakan dunia!
Tuhan yg tau bagaimana aku..

Bukan dunia yg kuharapkan, tapi hidup yg kekal bersama dengan Bapa yg begitu sayang padaku. Aku harus bisa sampai ke Rumah Bapa! Aku mau bertemu Bapa! Penasaran deh... Wajah Yesus aslinya gimana ya? Hehe ^-^

"kamu telah dibeli dan harganya telah lunas dibayar" - 1 Kor 7 : 23a

"pusatkan perhatian pada perkara Tuhan" - 1 Kor 7 : 34



Cinta Sejati

Aku telah lama mengenalNya, Dia lebih lama mengenalku. Sejak dalam rahim ibuku Dia telah mengenalku & mencintaiku. Dia menenun & membentukku dengan lembut hingga aku terlahir dengan sempurna. Setiap hari, bahkan tiap detik Dia memperhatikanku. Bahkan dalam keadaan buruk & memalukan pun Dia tau. Aku jadi malu...
Suatu saat aku menerimaNya menjadi kekasihku. Tapi...dosa itu menghalag-halangi hubungan kami. Sungguh aku merasa bersalah & malu.
Sejujurnya, Dia melebihi kekasih-kekasih yg ada di dunia. Banyak cinta di dunia, tapi itu fana. Cinta yg sesaat, cinta dengan mengharap imbalan, nuntut ini/itu. Tapi cintaNya kekal. Lama aku menghiraukanNya, kini aku mau kembali padaNya. Tanpa aku minta pun Dia telah lama membuka tanganNya untuk menerimaku kembali. Sungguh setia! Adakah cinta yg lebih tulus & dasyat seperti itu? Sekarang, setiap kali mendengar namaNya aku selalu berdebar-debar. Kadang aku ga kuat menahan debaranNya sampai menyesakkan. Tapi aku suka. Suatu sensasi yg menambah semangatku untuk lebih mencintaiNya.
YESUS, AKU MENCINTAIMU!!!

Apa yg ada padamu?
Orang bilang kaya, orang bilang miskin.
Atas dasar apakah? Tuhankah dia?
Adakah yg lebih kaya dari Tuhan?
Sesungguhnya manusia itu miskin!
Apakah yg ada padamu sekarang? Hartakah? Emas? Uang? Barang-barang mewah?
Darimanakah? Lalu darimanakah nafasmu??
Karena Tuhanlah kita peroleh itu semua.
Lalu, apa yg ada padamu? Apa yg ada pada kita?
>>> NGGA ADA!
Aku bersyukur dengan apa yg Tuhan kasih sekarang. Bukan milikku, bukan hakku tapi wajib aku jaga.
Thanx for all You have given to me Lord!



Susah & Senang
Kadang harus jadi kalah untuk menang.
Kita harus menjadi rendah untuk jadi tinggi.
Kadang kita harus menangis untuk tertawa.
Kadang harus tertinggal untuk maju.
Tapi bersyukurlah kalau kit mengalaminya, karena itu berartikita belajar. Ga ada yg sempurna di dunia ini!

Daging iniselalu lemah
Kadang aku ngerasa lemah, lelah, ga kuat nahan keinginan daging yg berlawanan denagn keinginan roh.
Daging mau tidur, roh mau kerja;
daging nawarin dosa, roh bilang "JANGAN!"
Keliatannya jadi main tarik-ulur. Tapi ini dunia. Sungguh sulit mengendalikan keinginan daging.
ehm..ehm...(mesti ngeluarin jurus tersendiri nih!)
"AKU KUAT!!!"

"Roh yang ada padaku lebih besar dari roh yang ada di dunia ini" - 1 Yoh 4 : 4
Holy spirit, give me the strength...
Aku mengandalkan Tuhan adza deh...



Kekuatan dalam Kelemahan
Kuat lawannya lemah, lemah lawannya kuat.
Ga ada manusia di bumi yg mau jadi lemah, semua mau jadi kuat, bahkan terkuat. Tapi kita juga ga bisa memungkiri kelemahan kita. Aku bangga pada kelemahanku. Bukan hanya dalam arti senang. Tapi Tuhan bilang "dalam kelemahanmulah kuasaKu menjadi sempurna"
Kalau aku lemah maka Tuhan yg bekerja dalam hidupku. Dengan begitu aku tetap bisa terus merasakan tanganNya dalam hidupku. lagipula, mungkin klo aku punya banyak kelebhan aku jadi sombong & ga mengandalkan Tuhan lagi.
Aku bersyukur dengan kelemahan yg ada padaku. Kelemahanku adalah kekuatanku!
Dalam kebodohanku aku menjadi pintar;
dalam kelemahanku aku menjadi kuat;
dalam kejelekan aku menjadi sempurna.
Di mata dunia aku rendah, tapi di mata Tuhan aku begitu berharga!



Belajar untuk sempurna
Setiap kita-manusia-perlu belajar. Bahkan sejak lahir kita belajar bagaimana menyususi & menangis, hingga dewasapun kita teus belajar. Belajar ga perlu di sekolah aja. Belajar berarti merubah yg ga bisa jadi bisa, yg buruk jadi baik. Aku juga mau merubah yg ga sempurna jadi sempurna. Aku mau belajar jadi sempurna di mataNya hingga kelak saat Dia datang aku siap berangkat bersamaNya.
Teach me Lord...!


Penat dunia
Ternyata dunia itu ga enak! Emang banyak tawaran-tawaran yg indah, tapi bikin pusing. Mau punya uang banyak, harus kerja. Mau punya kerjaan yg bagus & pangkat yg tinggi, harus punya biaya yg cukup besar. Mau ini/itu harus beli, untuk membeli harus punya uang. Padahal makan, minum, pakaian seadanya aja udah cukup. Tapi tawaran-tawaran dunia kadang ga terjangkau.
Orangtua pusing mikir masa depan anak-anaknya, anak sekolah pusing mikir pendidikannya, nilai, ditambah pergaulannya. Pekerja pusing mikir pekerjaannya & segala hal tentang hidupnya.
Sebenarnya yg bikin repot itu "GENGSI". Harus begini, harus begitu. Mau ini, mau itu. Manusia jadi mempertsulit dirinya sendiri, akhirnya bagi yg ga kuat malah jadi gila.
Sungguh penat! Aku bosan disini. Di Surga semua udah tersedia. Kerjanya cuma memuji, menyembah Tuhan, baca FirTu, ga ada keluh kesah, ga ada tangis, ga ada gengsi, semuanya penuh damai. Tapi, kapan Dia datang aku belum tau. Biarlah... Biarlah aku jalanin yg ada sekaran. Dunia pasti menganggap aku rendah, tapi mereka ga tau bahwa mereka lebih malang daripada aku.
"Holy Spirit, help me...!"

Thursday, November 06, 2008

Sahabat itu tak terlupakan!

Lelahnya...
Semua orang pasti akan mengatakan begitu. Hari yang begitu panas, matahari benar-benar tidak bersahabat. Apapun yang dikerjakan lebih terasa capek.

"Stev, bawa payung ga? Panas gila..."

"Bawa dunk... Emang payungmu mana?"

"Ga bawa.. Lupa banget tadi, buru-buru gara-gara tugas MO tu. Cape de..."

Kembali hari-hari terlewati... Claudia dan Stevi selalu berdua, kemanapun pergi. Klo Stevi ngga ada disamping Claudia, orang-orang pasti nanyain salah satu dari mereka. Di kelas juga gitu. Ngga ada yang mau duduk di kursi kosong disamping Stevi atau Claudia karena mereka tau kursi itu untuk Stevi atau Caludia. Lucu juga sih... Tapi itulah adanya!

Claudia buka orang yang mau peduli sama sekitar. Dia orang yang cuek, tapi bukan karena ngga mau tau tapi ngga mau pusing mikir ini-itu. Sifatnya itu kadang ada baiknya, tapi kadang jadi berdampak negatif. Kadang orang lain ngira dia sombong. Padahal ngga gitu. Claudia orang yang liberal. Dia suka kebebasan dan ngga mau mengikat orang lain.

Klo Stevi bisa berbaur sama orang lain bahkan ngambil hati orang itu. Kadang dia cuek dalam beberapa hal. Stevi juga gampang mengerti keadaan. Ngga muluk-muluk deh!

Gimana klo seandainya mereka berpisah, jauh dan butuh waktu yang lama untuk bertemu? Seandainya...

"Stev, aku ada berita nih!" kata Claudia ditelepon. Claudia nelpon Stevi tepat tengah malam, soalnya cuma itu waktu yang ada. Seharian Claudia dan Stevi kerja.

"Apa?" sahut Stevi dengan nada setengah hati, namanya juga baru bangun.

"Aku mau ke Sulawesi,"

"APAA????" Ucapan Claudia sukses membangunkan Stevi tapi juga mengagetkan. Mata Stevi benar-benar udah terbuka dan sekarang terduduk di tempat tidurnya.

"Claudia, jangan bercanda tengah malam gini!"

"Serius tau! Aku mau kerja disana aja. Yah, petualangan barulah..." kata Claudia.

"Kapan?" tanya Stevi.

"Lusa!" jawab Claudia.

"Hah?! Secepat itu? Sama siapa?"

"Sendiri. Disana ada teman yang jemput kok!"

"Siapa?" tanya Stevi penasaran.

"Teman SMP dulu,"

"Ya ampuuunnn..... Gini deh, besok kita ketemu di Starbucks aja. Kita omongin disana ya. Ni anak sarap tiba-tiba bilang mau ke Sulawesi!"

"Yee... Aku tuh serius mau ke Sulawesi. Ya udah, besok ketemu jam berapa?"

"Ya jam pulang kerja,"

"Oke bu... Tidur lagi deh! Dah...."

Selesai! Gelap berganti terang, terang berganti gelap. Claudia harus pergi.

-------------------------------------------------------------------------------------------------

"Claudia, jangan lupa ngabarin aku! Awas klo ngga pernah ngubungin aku!" Stevi menitipkan pesan panjang lebar buat Claudia.

"Ga boleh mikir aneh-aneh disana! Jadi manusia normal aja. Klo pulang bawa oleh-oleh dari sana ya!"

"Yee... Oleh-oleh aja ngga pernah lupa ni orang!" celetuk Claudia.

"Jelas donk! Itu yang utama klo ada yang datang dari jauh,"

"Ya deh... Kirim salam buat Clara ya. Katanya dia lagi sibuk banget sekarang. Tapi klo udah nyampe aku hubungin lagi. Keep contact ya!"

Claudia ngga akan bisa lagi liat Stevi kapanpun dia mau. Gitu juga Stevi. Perjalanan kali ini cukup jauh. Lima tahun terus sama-sama, sekarang harus ngambil jalan berbeda. Ibaratnya Claudia ke kanan, Stevi ke kiri. Entah kemana ujungnya. Berapa lama lagi mereka bisa ketemu?

Satu tahun...

Dua tahun...

Empat tahun...

Lima tahun...

Percakapan telepon

Yang nelpon : Halo.. Ini Stevi?

Stevi : Ya, siapa ini?

Yang nelpon : Dari Manado...

Stevi : Hah?? Claudia?

Yang nelpon : Bukan, tapi temannnya..

Stevi : Temannya Claudia? Ada apa?

Yang nelpon : Claudia sekarat, sekarang dia koma di rumah sakit. Dia punya pesan untuk mbak, makanya saya telepon.

Stevi : APA??? Koma??


Oh, why you look so sad

The tears are in your eyes
Come on and come to me now
Don't be ashamed to cry
Let me see you through
Cause I've seen the dark side too
I'll stand by you...I'll stand by you
Won't let nobody hurt you
I'll stand by you

Stevi, apa aku akan mengakhiri perjalanan hidupku? Apa aku akan pergi sekarang? Aku udah mencoba berjuang melawan arus kehidupan yang melelahkan. Tapi kalau aku pergi apa aku bisa beristirahat dengan tenang? Atau aku masih harus berjuang lagi di alam roh?
Stevi, lanjutkan hidupmu yang masih ada sekarang ini. Makasih udah ikut dalam perjalanan hidupku. Selama ini aku bukannya ngelupain kamu, tapi itulah kesibukan. Sedangkan untuk tidurpun kadang ngga bisa. Tapi kesibukanku itu mendatangkan hasil juga. Cuma satu keinginanku yang belum tercapai, membentuk keluarga seniri. Stev, klo kami nikah buka suratku yang satu lagi ya. Itu khusuh untuk pernikahanmu. Stev, seandainya di alam roh aku ngga amnesia, aku ngga akan pernah ngelupain kamu. Sahabat itu ngga akan terlupakan! Aku tetap ingat waktu kita masih dekat dulu.
Stev, aku pamit ya...

Surat terakhir dari Claudia untuk Stevi beserta segala jenis barang-barang tiba di tangan Stevi tepat saat jasad Claudia tiba di Medan. Jasad Claudia dibawa ke kampung halamannya dan dimakamkan disana. Selama di Sulawesi Claudia terus bekerja padahal kondisi tubuhnya lemah. Claudia meninggal diduga karena anemianya. Padahal empat tahun sebelumnya dokter bilang Claudia ngga lagi mengidap penyakit anemia. Tapi Claudia udah pergi untuk selamanya.

Stevi ngga berhenti nangis sepanjang hari. Lima tahun bersama bukan hal mudah untuk dilupakan. Bayangan Claudia masih tetap dibenaknya. Claudia ngga akan pernah hilang dari hidupnya.


>>> Inikah kisah persahabatan itu? Sahabat bisa lebih berharga daripada kekasih, keluarga juga harta. Dialah yang memberikan dukungan dan tempat mencurahklan segalanya. Selalu ada saat dibutuhkan, saling melengkapi dan mendukung. Jangan hancurkan persahabatan itu supaya kelak hangatnya ngga hilang walaupun orangnya ngga ada lagi.


Tuesday, November 04, 2008

kawan

Teman yg selalu ada dekat aku, tapi apa dia yg dinamakan sahabat? Orang bilang kami kawan sejati, ngga terpisahkan, dimana ada aku disitu ada dia & sebaliknya. Selalu berdua kemanapun, kecuali di rumah karna kami beda rumah. Kadang aku ngerasa kangen klo ngga liat dia. Yah...mungkin kami sahabat. Setidaknya kami bisa saling mengerti satu sama lain, apapun & gimanapun kekurangan kami. Tapi kadang aku iri sama dia. Dia punya banyak kelebihan sedangkan aku ngga. Tapi ya dari sikap saling ngerti itu, aku jadi bisa nerima diri aku apa adanya. Kadang dia juga ngasih support klo aku mulai mundur. Apa kami sahabat?? Aku sendiri ngga bisa bilang itu sahabat. Aku takut ternyata kami bukan sahabat. Kami punya ego masing-masing, cuma kami bisa saling nerima. Mungkin itu yg bikin jadi lengket. Ngga ada yg bisa ngerti aku selain dia--sekarang ini. Yah, aku bersyukur punya teman spt dia. Gini az udah cukup. Aku senang ada yg mau ngerti apa mauku.
Thanx Vi...

Monday, November 03, 2008

Titik Jenuh

Dua tahun terlewatkan di Fakultas Ekonomi. Walaupun Indeks Prestasi turun terus dari semester ke semester tapi masih dalam titik aman.
Masuk tahun ketiga ini (semeseter V) mulai ngerasain jenuh. Bukan cuma aku, teman yang lain juga bilang gitu. Dua tahun lagi harus dilewati. Garis akhir udah terlihat, tapi kelihatannya masih jauh.
Lelahnya...

Am I a Loser???

Kala hati berbunga,
mendengarkan suaranya yang menenangkan jiwa
seakan hidup kembali berwarna.
Kala hati berbunga,
mendengarkan kelembutannya
menghanyutkan raga...
Membuatku merasa sempurna tak bercela
seakan akju putri salju atau cinderella dalam dongeng.
Mimpikah aku?
Angan terbang jauh,
berimajinasi hidupku kelak.
Begitu bamyak harapku,
tapi mungkin ngga akan jadi nyata.
Yang kudengar cuma suara, bukan nyata.
Kekecewaan akan harapan yang terlalu tinggi.
Tapi itu pantas karena ketidaksempurnaanku
dan kekuranganku yang ngga akan pernah bisa kembali lagi.
Aku cukup puas dengan apa yang aku rasakan sekarang,
perasaan berbunga dan debaran tak keruan.
Aku pelacur dan harus tau diri..

Saturday, November 01, 2008

Kemanakah arah Cinta?

Pada umumnya Cinta diartikan perasaan suka atau tarik-menarik dari hati antara perempuan dan laki-laki. Setelah mereka mencintai maka terjalinlah hubungan yang katanya spesial, lebih dari sekedar teman. Cinta juga yang membawa mereka ke pelaminan, menikah dan lalu Cinta mereka menghasilkan keturunan yang katanya buah Cinta. Itukah ujungnya? Kemanakah arah Cinta??

Friday, October 10, 2008

Jangan lihat kelebihan!

Banyak orang kerap kali melihat awalnya dari kelebihan. Mereka menganggap itu sempurna dan istimewa. Kecantikan, kepintaran, ketenaran, kekayaan, semua itu menjadi persyaratan utama dalam hidup manusia. Itu ngga salah! Kelebihan-kelebihan itu memang dibutuhkan, tapi bukanlah syarat utama dalam memilih. Misalkan seorang wanita ingin mencari pasangan hidupnya dan syarat utamanya adalah ganteng. Apakah itu keharusan? Sangat disayangkan wanita itu memiliki pikiran yg pendek. Begitu juga dengan pria yg mencari wanita yg cantik & seksi untuk menjadi pasagan hidupnya. Salah besar! Kenapa? Apa yg dilihat di luar layaknya pakaian yg digunakan untuk menutup apa yg di dalam. Mengapa kita tidak melihat apa yg di dalam? Boleh jadi orang itu cantik atau ganteng, tinggi, langsing & tegap, kulit putih dan semua yg dilihat sempurna dari luar tapi mungkin di dalamnya orang itu pemalas luar biasa, tidak bertanggung jawab, kasar, suka selingkuh, hanmya ingin enaknya aja, dll. Apakah ada yg seperti itu? Banyak! Contoh nyata yg dapat kita lihat artis-artis di TV. Cantiknya luar biasa tapi kawin-cerai sampai lima kali. Ganteng & kaya raya tapi suka selingkuh, meniduri wanita lain selain istrinya. Itukah yg kita inginkan? Bukankah kita ingin bahagia? Ini hanya untuk orang-orang yg ingin bahagia: Lihatlah dulu kekurangan orang lain & terimalah! Kelebihan yg kamu miliki dipakai untuk melengkapi kekurangan orang itu. Kalau kita bisa menerima kekurangan orang lain perselisihanpun terhindari. Kelebihan-kelebihan yg kita miliki itu anugerah. DIA yg memberikan anugerah itu untuk tujuan baik.
Kekasih sejati adalah dia yg mau menerima kekurangan kita, bukan kelebihan.
Sahabat sejati adalah dia yg mau menerima kekurangan kita & ada saat kita susah, bukan saat senang.

Adakah yg berarti?

Hidup ini seperti siklus. pagi berganti malam, malam berganti pagi. Bangun tidur, mandi, makan, beres-beres, sekolah/kuliah/kerja, istirahat, jalan, makan, mandi, ... tidur, bangun pagi lagi, dst... Terus berputar.
Jadi, adakah yg berarti?
Manusia boleh lahir, suami-istri boleh menghasilkan anak sebanyak mungkin, tapi akhir dari itu tetap kematian. Adakah manusia yg ngga akan mati? Seorang ibu yg mengandung belum pasti anaknya akan lahir dengan selamat, tapi manusia pasti akan mati. Diawali dari debu & tanah, diakhiri juga kembali menjadi debu & tanah.
Lalu adakah yg berarti?
Mungkin kelihatannya ngga ada, tapi pasti ada!
Kesibukan kita menjalani rutinitas kita sering kali membuat kita ngga menyadari arti dari semua ini. Sedetikpun waktu untuk melakukan setitik aktivitas mempunyai arti yg ngga kita pahami. Sadari dan temukan artinya!

Thursday, October 02, 2008

am i crazy?

AKU MAU TERIAAK........!!!!
AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA.................!!!!!!!!!!

Tuesday, September 30, 2008

in my mind ...

# gimana nilai-nilai mata kuliah aku ke depan?
# gimana lagi bikin skripsi?
# kapan akhirnya aku wisuda & jadi seorang SE (Sarjana Ekonomi)?
# aku kerja dimana ya?
# siapa jodohku?
# gimana rumah tangga aku kelak?
# gimana aku besok, lusa, tahun depan, dst...?

Wednesday, September 17, 2008

adakah yg sempurna?

pertanyaan bodoh, mungkin, karena semua tau ngga ada manusia yg sempurna. Tapi mereka, bahkan kamu, lebih sempurna dari diriku ini. Apalah aku...
Aku hanya manusia rendah, manusia buangan yg ngga layak nerima apapun. Entah kenapa aku tercipta jadi manusia! Kenapa bukan benda mati aja? Diam mematung tanpa merasakan apa-apa. Itu lebih baik! Sekarang, di dalam ini, sungguh menyakitkan.
Menyedihkan tapi patut ku dapatkan!

Saturday, September 13, 2008

lagi-lagi masalah hati

Sakit hati? Aku pernah! Siapapun pernah..
Patah hati? Aku pernah! Siapapun pernah..
Dulu dia yang datang,..
pergi,...
lalu datang lagi.
Setelah sakit dia datang lagi?? Pantaskah aku memaafkannya?? Haruskah? Untuk apa? Untuk sebutir perhatian?? Hanya untuk itukah???
Tapi... Hati mengatakan aku bukan untuknya, dia juga bukan untukku. So, what should I do???
Tanpa membohongi diri & hati aku ngaku: AKU SUKA...SAYANG...CINTA... Tapi, ada arus yang berlawanan entah darimana. Once more, What should I do????
Sesaat suaranya membuat aku terbang, lupa betapa hinanya diriku ini. Tapi setelah itu.... BUYAR!!! Aku terjatuh lagi..
(.....) siapapun kamu yg ngga bisa kusebutkan namanya,
apa aku pantas? Ataukah kamu salah orang???
Lagi-lagi masalah hati....




dedicated to: KiKa

terobsesi Candy-Candy

Candy...

Kapan aku bisa baca komiknya lagi? Kapan aku bisa nonton lagi? Please... Terbitin lagi donk...!

Candy Candy

Candy Candy is a Japanese novel, manga, and anime series. The main character, Candice "Candy" White Ardlay is a blonde American girl with freckles, large emerald green eyes and long, curly hair, worn in pigtails with bows. Candy Candy first appeared in a prose novel by famed Japanese writer Kyoko Mizuki in April 1975. When Mizuki joined forces with manga artist Yumiko Igarashi, the Japanese magazine Nakayoshi became interested in Candy Candy. The series was serialized as a manga series in the magazine for four years and won the 1st Kodansha Manga Award for shōjo in 1977. The story was adapted into an anime series by Toei animation. There are also several Candy Candy movies which were never released outside of Japan.

Based on the manga story Candy Candy is primarily a love story. Candy's first love was a character named Anthony Brown, but the series is remembered by the majority of fans as a result of her heartbreaking separation from her true love and soulmate, Terrence "Terry" Grantchester. A recurrent story arc in the series is the "Prince of the Hill", a mysterious boy Candy encountered once as a child. His identity is revealed in the last pages of the manga and in the last chapters of the anime.

The early years

Candy is a six year old who lives in an orphanage near Lake Michigan with Ms. Pony and Sister Lynne.In some countries, e.g Greece, her name is Sister Maria or Sister Mary). Candy was found by them when she was a baby, the same day that Annie--Candy's best friend--was also found during a cold winter day. She frequently causes mischief with her young friends, especially with Annie. She has a raccoon named Clynn that will accompany her in most of her future adventures. One day, Annie consents to be adopted by rich parents, the Brightons (Britter in some countries). This takes place after Candy refuses to be adopted by this same family when she realizes she will be separated from Annie after the proposed adoption. After Annie's adoption, she writes letters to Candy but soon she tells her that her parents prefer that she forget about her past. Heartbroken, Candy goes to her favorite place, Pony's Hill, to cry. Here, she hears the voice of a boy, telling her: "Little girl, you are prettier when you smile than when you cry". The boy is dressed in a full Scottish outfit and carries a bagpipe. Candy is awed by his outfit but soon they become friends and he plays the bagpipe for her. When she turns around to pick up Annie's letter, the boy mysteriously disappears. The only suggestion that it was not a dream is a brooch in the shape of an eagle with the letter "A" on it. Candy nicknames him "The Prince of the Hill" and she will daydream about this encounter all her life.


The Ardlay Family

At age 12, Candy is "adopted" by the Leagan family to be a companion to Eliza and later ends up as a maid. The children, Eliza and Neal, often play cruel pranks on her and delight in tormenting her. Mrs. Leagan, whose name is Ruth, does not like her, but Mr. Leagan is kinder to Candy, though he is frequently away on business and therefore cannot be a reliable ally. One day, she meets three cousins: the brothers Archibald (Archie) and Alistair (Stear) Cornwell, and their cousin, Anthony Brown. They are also Eliza and Neal's cousins, and they all belong to the Ardlay family (Andrew family in some countries). It is soon apparent that the boys all have a crush on Candy, but she clearly prefers Anthony because of his striking resemblance to the Prince of the Hill. While Candy is a maid at the Leagan house, Annie and her parents pay a visit to the Leagans. When Annie is introduced to Candy, she acts as if she had never seen her before in order to conceal the "embarrassing" fact that she was an orphan from Pony's Home--following Annie's adoption, the Brightons had told friends and family that Annie was the orphaned daughter of a relative of theirs, rather than a child from an orphanage. Candy is sad that she cannot talk to her best friend, but has a chance to interact with her when she Annie and the Leagans are preparing to go out for a horse ride and Annie's horse takes off with Annie screaming for help (she calls Candy's name, rather than her parents'). Candy gives chase with another horse, and manages to rescue Annie from her hellish horse ride. Before Annie and her parents leave the Leagan's residence, she leaves a ribbon tied to a post so Candy can find it. Candy does find it and is later accused by Eliza and Neal of stealing it from their guests. These two manage to persuade their parents that Candy cannot be trusted to stay living inside the house, and she is sent to live in the horse stable. When Archie, Stear and Anthony discover Candy's mistreatments (and after many adventures), they have the head of the Ardlay house adopt Candy. This mysterious and very wealthy gentleman (referred to as Great Uncle William or Grandfather William in some translations) is never seen. Candy also befriends Albert, a bearded vagabond that lives in a hunter's lodge with lots of animals.

Now Candy has a new social situation and while some of the Ardlay relatives still dislike her (namely Eliza, Neal, their mother and the "apparent" head of the family, Great Aunt Elroy), the three boys make her feel welcome and help her become "a real lady". Her romance with Anthony develops tenderly, and he grows a new breed of white roses that he names "Sweet Candy" in her honor. This romance, however, is brutally cut short when, on the day Candy is officially introduced as an Ardlay, he falls from his horse during a fox hunt and dies--interestingly, seconds before his death, he was going to tell Candy about a boy who looked very much like him and who was always around his mother when he was a baby. Aunt Elroy and Eliza blame Candy for Anthony's death. Candy is heartbroken and returns to Pony's Home to overcome her grief. She does not stay long, for Great Uncle William has other plans for her: he is sending her to the Saint Paul Academy, a boarding school in London. While on the ship to London, Candy wanders out into the deck and she sees a young man who resembles Anthony in the shadows. She tries to approach him because he is crying, but he mockingly brushes her off while denying he was upset. She has met Terry Grantchester.



Saint Paul Academy

This boarding school is co-ed, but contact between girls and boys is very limited and severely punished. The Ardley cousins--Candy, Stear, Archie, Eliza and Neal--are all students there. Because Archie and Stear are her adoptive cousins, Candy is allowed to see them, but not as much as she would like. She quickly starts to sneak into the boys residence at night to chat with them. She does this by crossing the park that separates the boys and girls quarters while swinging from tree to tree until she lands on the balcony to their room. Soon after the school year begins, Annie is enrolled in this same school and Candy hopes to finally be able to resume her friendship with her former best friend. Annie, however, pretends not to know her at first. One day, when Annie--who is in love with Archie--witness Archie trying to confess his love to Candy, she runs crying and Candy goes after her to try to calm her down. When Candy finally catches up with Annie, the later speaks of the subconscious resentment and jealousy she had felt since they were children at Pony's Home. Annie compares the perceived favoritism that Ms. Pony and Sister Maria showed Candy, to Archie's love for Candy (which at the time was stronger than the feelings he also had for Annie). While Annie is bitterly crying in this way, Eliza and her friend overhear this exchange. Annie's secret comes to light, and this allows Annie to become Candy's friend again. Candy also makes a friend of her neighbor, Patricia (Patty) O'Brian who ends up being Stear's love interest. The school days are full of mischief as Candy tries to avoid Eliza's evil schemes, and the harsh discipline of the Academy nuns. Also in London, she finds her old friend Albert working at a local zoo. He has shaved his beard and looks like a young adult in his twenties.

Terry, the boy she met on the ship, is also attending the same boarding school. He is a rebel and always causes trouble with the nuns who can't really punish him since his father, the Duke of Grantchester, supports the school financially. Terry teases Candy every time they meet, seemingly because he's in love with her but is afraid to admit it. Most of their meetings end up in a fight. He mostly teases her about her freckles, a fact that makes Candy furious, and her tree-swinging habits. This leads Terry to give candy the nickname "Freckled Tarzan." Candy in the beginning is still grieving the memory of Anthony, and cannot understand Terry's role in her life. She's troubled by this rebellious boy, particularly because she has seen him cry before, and she suspects there is tragedy in his life. One night, instead of entering Archie's room, she accidentally enters Terry's room and finds out he is the son of Eleanor Baker, a famous American actress. Terry is an illegitimate son, and feels torn between a father who has married for duty to his name and social status, and a mother who loves him dearly but thinks it is best not to see each other.

One day Candy reveals to Terry about her first love Anthony. Jealous of the feelings Candy has about another boy, Terry cruelly tells her a person cannot have romantic feelings for somebody that is dead. The school's May Festival dance arrives but Candy is unable to attend because she is placed on detention in a cell-like room by sister Grey for her mischievous ways. Whilst on detention, Candy receives a package from her Great Uncle William who has sent her two costumes for the ball: one of Romeo and one of Juliet. Candy comes up with a plan to attend the ball by initially disguising herself as Romeo in order to escape the detention tower to go to the ball. There she first dances with Annie. Then quickly she runs to the woods where she has hidden the Juliet outfit and changes into Juliet. But Terry catches Candy whilst she is getting changed into Juliet in the woods. At the ball, Terry requests to dance with "Juliet" who he knows is Candy. During the dance, Candy reminisces in her memories of Anthony and tells Terry hoping he would understand. However Terry gets upset by Candy's continuous longing for Anthoy and knowing Candy's fear of horses since Anthony's accident, he takes her to the stables and shoves her brutally on his horse. Candy cries but slowly overcomes her fear of horses, and begins to understand that life after Anthony must go on.

Candy and her friends go to Scotland during the summer. Terry is also there and eventually reconciles with his mother thanks to Candy's intervention. He admits to Candy that he likes acting too and would like to pursue a career in theatre. Over the summer Terry and Candy really bond; she is more comfortable around him, and he is no longer rude to her. One day, while they are sitting alone under a tree, Terry asks Candy to dance with him so she will have nice memories of her summer in Scotland. Candy accepts the invitation and they begin dancing. But soon after they begin their dance, Terry abruptly stops and kisses Candy. Candy, feeling embarrassed, slaps him and tells him that nobody has ever disrespected her in that way. She still cannot admit her feelings for Terry.

When they go back to school in September, Eliza is jealous of Candy's relationship with Terry, which came to her attention during the summer. Eliza had developed a crush on Terry during the summer in Scotland, and vows to separate them. She sets up a rendezvous in the stable for them, fooling them into thinking one needed to talk to the other. She brings the nuns to the stable and they are caught "in scandal." Sister Grey, the head nun at Saint Paul Academy, decides that Candy is to be expelled from the school, but that nothing will happen to Terry because his father financially supports the school. Terry is opposed to the discrepancy in punishments, and decides to solve the problem: he will leave the school instead of Candy, and will go to the United States to pursue his dream of acting on Broadway. Before he leaves the school, Terry plays the harmonica all night for Candy while she is locked in a punishment cell. This was Terry's farewell to his beloved Candy. However, Candy is unaware of his decision and when she finds out, she finally understands how much she loves him and she runs to the port to tell him she's in love with him. However, she arrives too late, and can only watch as Terry's ship leaves across the Atlantic. As Candy cries and calls his name, she decides to return to America too.

Nurse years

After a dreadful journey as a stowaway in a cargo ship from England to America, Candy goes back to Pony's Home and finds that Terry was there only minutes before she arrived. Encouraged by Ms. Pony, she decides to study to be a nurse and takes classes in a school in Chicago, where she excels because of her interpersonal skills. She is reunited with her friends from school when they come back from Europe because of rumors of war. Terry's theatre company comes on tour to Chicago, and they meet very briefly after chasing each other in the city (their meeting being sabotaged by Terry's partner, Susanna Marlowe, who has an unrequited crush on Terry). They start writing letters to each other and maintain a long distance relationship. World War I begins and there are some thoughts of sending young nurses to the war, but Candy is not selected.

One day, a mysterious patient arrives at the hospital: he was injured in a train explosion in Italy and has amnesia; he was brought to Chicago because it is the only name he says in his delirium. Candy is shocked to recognize her good old friend Mr. Albert, and personally monitors his needs. Because he has no family or relatives, Albert must leave the hospital and Candy suggests that they get an apartment together so she can continue to take care of him. The thought of her Mr. Albert who has shown her so much kindness in the past going out alone without his memory greatly distresses her. Albert agrees reluctantly at first, but soon they become excellent friends and are very happy living together.

In the meantime, Terry has landed the lead role of Romeo Montague in William Shakespeare’s Romeo and Juliet. Terry invites Candy to New York to the premiere. His intentions seem matrimonial: he's been saving money and has sent Candy a one way ticket. Candy daydreams about being his wife and having breakfast with him. However, a terrible accident happens during one of the rehearsals: a lamp detaches from the ceiling right above Terry, but Susanna (who still has an unrequited crush on him, despite him telling her that he loves Candy and should leave her alone) lunges and pushes him away. Her injuries are so severe that her leg must be amputated. Feeling horribly guilty for what happened, and even more so because he knows of her unrequited feelings for him, Terry does not know what to do, as there is increasing pressure that he should marry Susanna from both Susanna and Susanna's mother. It is in this tense atmosphere that Candy comes to New York. Terry tries to keep the incident from her until a better time, but unfortunately Candy finds out during the premiere. She is stunned, and knows that Terry is probably suffering a great deal because of this moral dilemma, yet she is angered that Susanna is blackmailing him into marriage.

Candy decides to go and confront Susanna about this but when she arrives at the hospital she realises there is something wrong. Susanna is missing and the hospital is in a frenzy. Candy quickly rushes to the roof fearing that Susanna may be there to commit suicide. Once on the roof Susanna reveals that she has done what she did because she loves Terry and that she was doing this because she wants Terry to be free of the guilt to love her back. This shocks Candy and she begs Susanna to live because that would be the best thing she could do for Terry if she loved him. Realising that Susanna's love for Terry is real, Candy sadly decides to end her relationship with Terry because she believes that removing herself from the equation is the way to resolve this problem.

In what is probably the most remembered scene of both the manga and the anime for the full emotional impact it carried for both characters, Terry and Candy break up on the hospital stairs. Candy tries her best to farewell Terry by showing her happiness for his future with Susanna but is overcome with tears despite her best efforts to hide them from Terry. Hurt from seeing the tears on Candy's face Terry runs to embrace Candy from behind on the stairs. There Terry also torn between his love for Candy and the moral gratitude for Susanna does not try to convince Candy to continue their relationship. Instead he says the most famous heartfelt line of the manga that he wishes the time would stop there forever. Then they both promise to be happy, as if hoping that the sacrifice of the relationship for someone else's wish would not be in vain. Therefore heartbroken, Candy returns to Chicago under the haze of a high fever and is tormented with the realisation that her dream of marrying Terry has been shattered. In this state, she is consoled and supported by Mr. Albert who has always been the one to kindly provide a shoulder for her to cry on.

The months pass and Candy tries heals from her grief, by devoting herself to her work and to Albert's recovery of his memory. Unfortunately, people begin to whisper about her living with a man she is not married to. Also around this time, Stear, who had joined the army, dies in combat. Soon after Stear's death Patty leaves Chicago. Albert recovers his memory abruptly and remembers who Candy really is and more importantly, who he really is. He hides this from her at the beginning, but once the rumours become unbearable and Candy is fired from the hospital, he decides to leave to avoid causing her more problems. Candy misses him a lot and is worried about his health, as she is unaware he's recuperated his memory in full. One day he sends a package to her and hoping to see him to ensure he's fine, she goes to Rockston, Illinois only to find that Terry is now acting in a low class theatre, drunk. Candy realizes he has arrived to that state because of the pain he feels over their breakup. Since Susanna is still dependent on Terry, Candy knows that the only way she can help him come out of this is to remind him of his dream. By sheer willpower, she manages to reach the actor, who snaps back into action. He sees Candy from the stage in his drunken stupor and delivers a performance worthy of his talents. Afterwards, despite acknowledging that he cannot forget Candy, he finds the strength to go back to his life in New York, and in some way perhaps honoring their mutual wish when they broke up: to be happy despite the circumstances of their separation. This is the last time they see each other, each seeming to go in their separate ways. Before leaving Rockston, however, Candy runs into Terry's mother, who tells her that only one person was capable of saving her son.

Back in Chicago, the days go by peacefully until Neal starts wooing Candy. He is unsuccessful because she remembers how cruel he was to her as a child. He arranges a forced marriage telling her it's Great Uncle William's will and that she has to obey. By Neal's side there are Mrs Leagan, Eliza and the Great Aunt Elroy all trying to talk Candy into this commitment. Astonished, Candy decides to seek the mysterious Great Uncle William to forbid the union. George, his faithful lawyer and consigliere, drives her to the mansion where he is staying. There Candy discovers shockingly that the Great Uncle William is none other than her old friend Mr. Albert. He was the brother of Anthony's mother Rosemary, to whom he had been greatly attached. This also explains the resemblance between the two men (uncle/nephew). His identity was hidden from all partly because of his young age and because he did not wish to be the head of the family and run the business. He makes a dramatic appearance in front of the Chicago society to prevent Candy's arranged marriage to Neal.

The end

Still shocked by her discovery that Albert is the Great Uncle William, Candy goes back to Pony's Home to reflect on the events in her life. On Pony's Hill, she remembers her friends Anthony and Stear who have died. A tear falls from her eyes and a familiar voice says; "Little girl, you are much prettier when you smile..." As she looks up, she has a new surprise: Albert is standing there. Candy realizes he has been the Prince of the Hill all these years. "Albert, Great Uncle William... and then my Prince!" she exclaims as she runs to him. The anime ends with a gathering at Pony's Home front yard, besides Albert there are Annie, Archie, Ms. Pony, Sister Maria, the children of Pony's Home, Clynn (Candy's raccoon) and Mina a dog that was given to Candy by one of her patients. Candy makes a toast to her friends that helped her overcome troubles in life.

Tuesday, September 02, 2008

aku mau sendiri

Pergi saja! Biarkan aku sendiri! Aku bukanlah emas yg berharga, aku juga bukan berlian yg berkilau. Campakkan saja! Buang jauh2! Bakar bila perlu. Sendiri lebih baik. Siksaan ini sungguh nikmat. Mungkin perlu ditambah dengan sebuah hunusan pisau atau tembakan sebuah peluru.







Leave me!

Lay Your Hand

sometimes life can be a burden
trine stay one step ahead
i feel the world upon my shoulder each time
i'm standing out on the edge
and my hopes have all deserted me
like they washed away in the sand
and it's hurting my pride
trine survive
but i know that i stand a chance
when you lay your hands
.....

Wednesday, August 27, 2008

Rainy...

2 am and the rain is falling
Here we are at the cross roads once again
...
Itu kata Trademark (Only Love). Tapi kataku... Sekarang bukan jam 2 pagi, tapi jam 12 siang. Hari demi hari hujan mulu!
=> hujan becek ngga ada ojek celana robek cape de...
Fuah... Global Warming kq malah jadi hujan mulu sih?? Matahari'y kemana nih?

Tuesday, August 26, 2008

12 Agustus 2008

Kalau kulihat burung, aku ingin terbang bebas di langit. Tapi aku ngga punya sayap.
Kalau kulihat air, aku ingin mengalir terus tanpa ada halangan. Tapi aku ngga bisa meleleh.
Kalau kulihat api, aku ingin menyala membakar semuanya. Tapi aku bukan api itu.
Aku ingin seperti patung yg diam saja tanpa merasakan apa-apa.
Aku ingin ke bulan, menyendiri tanpa ada siapapun disana. Merasakan ini & itu, melihat ini & itu, membuat aku semakin gila!


Menunggu apa?
Jam terus berdetak,
waktu terus berlaju.
Bukan ke belakang tapi terus ke depan.
Hari-hari berlalu dan bertambah ke hari yang baru.
Tanggal, minggu dan bulan mungkin tetap sama
tapi tahun terus berganti.
Usia semakin tua, masa lalu tinggal kenangan.
Pagi datang, malam berlalu.
Malam datang, pagi berlalu.
hari ini akan berlalu juga berganti hari esok.
Tapi aku tetap di sini.
Mendengar detakan jarum jam,
menghitung hari, menantikan hari esok,
pagi, siang dan kembali malam.
Duduk merenung,
berdiri sejenak lalu tidur.
Duduk merenung,
berdiri sejenak lalu tidur...
terus berulang-ulang..
Dia...
Tak kunjung datang,
tak kunjung muncul,
tak kunjung redengar.
Di sana hanya ada kosong,
di sana hanya ada diam.
Entah apa,
entah kapan,
entah dimana,
entah siapa...

apa adanya

Ini aku...
Wajah,
apa adanya.
Tubuh,
apa adanya.
Fisik,
apa adanya.
Kemampuan IQ,
apa adanya.
Keuangan,
apa adanya.
Tenaga,
apa adanya.
Suara,
apa adanya.
Bakat,
apa adanya.
Cuma satu kelebihanku, disaat lemah & putus asa tak 'kan pernah kulakukan "bunuh diri". Aku cukup kuat dengan mental yg satu itu!

Friday, July 25, 2008

Surat Cinta...

Kutipan sebuah surat cinta dari buku "Surat-Surat Cinta Sepanjang Masa", buku yg berisi kumpulan surat-surat cinta...



Pegang Tanganku, Kita Berangkat



Cinta remaja kaya akan janji-janji dan begitu penuh gairah. Masa depan yg luas terbentang di muka. Meski tak seorang pun tau apa yg akan terjadi, bukan halangan untuk membangun mimpi-mimpi. Surat-surat dimana mimipi-mimpi rekaman perjalanan cinta--kata-katanya yg penuh semangat bisa memperbaharui harapan kita semua. Uh ya, mari berangkat, mari kita lalui sekali lagi, walau hanya sejenak, jalan segar menuju dunia yg mungkin kelak akan terwujud.



Mereka baru lulus SMU, dan sama-sama tidak mempunyai uang banyak. Tapi James ingin mengajak kekasihnya, Beth, makan enak. Beberapa hari lagi ia akan berangkat ke Fort Louis untuk pelatihan ROTC (Reserve Officers' Training Corps). Ia ingin meninggalkan kenangan yg berkesan selama enam minggu kepergiannya: makan malam di Joe Federico's, restoran yg sudah lama ingin mereka coba. Restoran itu bukan tempat paling mewah di dunia--keluarga-keluarga, pedagang-pedagang lokal, bahkan para mahasiswa dari Univeritas Oregon yg tidak jauh dari situ, suka makan disana pada acara-acara khusus--tapi bagi mereka pergi ke restoran itu bisa diandaikan menghabiskan satu malam di Ritz.
Restoran Joe Federico's dibagi menjadi dua bagian: ruang atas khusus untuk makan malam resmi, sementara ruang bawah lebih kasual dan tidak terlalu mahal. Dengan anggaran remaja, tentu saja mereka akan makan di ruang bawah. James tau kekasihnya pantas memperoleh yg terbaik, walaupun ia tak sanggup memberikannya. Beberapa minggu setelah berangkat ke Fort Louis, ia mengirimkan surat ini pada Beth:



Beth-ku,
Aku selalu memikirkanmu. Yeah, aku membayangkan bercinta denganmu--betapa aku sangat rindu menjadi bagian dirimu, merasakan kedekatan itu denganmu. Begitu mendasar dan indah. Begitu alamiah. Aku rindu ingin memelukmu saat aku membutuhkanmu. Tapi aku telah menyimpanmu di hatiku dan di antara kedua telingaku, jadi kau ada disini saat aku memerlukan penghiburan.
Kalau sedang patah semangat, aku hanya perlu memusatkan pikiran pada kenangan tentang kita, dan suasana hatiku jadi kembali cerah. Kupegang amplop surat yg harum oleh parfummu. kutarik napas dalam-dalam, dan sekonyong-konyong dunia ini jadi kembali cerah, tidak lagi buram dan samar. Sekonyong-konyong segala sesuatu kembali terasa beralasan. Harum parfummu memenuhi pikiranku dengan bayangan akan sosokmu. Bayanganmu mengalir lepas dari pikiranku, menghiburku, kau menyapukan jemarimu di wajahku dan mengangkat daguku. Kau kecup dahiku, kau raih kedua tanganku dan kau peluk diriku dalam diam, hingga segala kesedihan dan bebanku lenyap. Dan hidup jadi kembali penuh warna. Kubenamkan wajahku di rambutmu dan kukecup titik di bawah telingamu. kau tersenyum dan membelalakkan mata padaku, memarahiku. Aku menggelitikmu. Kau memekik dan menjauh, lalu meraihku dan melompat ke atasku, mencoba menahanku. Tapi aku mengecupmu dan keinginanmu untuk meronta-ronta menjadi luluh dalam pelukanku. ketika kukatakan aku mencintaimu, kau menjawab, "Bagus!" lalu kujentik kau karena menjawab seenaknya. Kaupun melepaskan sikap pura-pura tak acuh itu dan menjawab, "Aku mencintaimu, James Stegall"
Oh...oh.. Dunia jadi serasa penuh dengan kembang api dan lampu, sejuta orang berdansa liar di jalanan-jalanan. Beth mencintaiku! Akan kusulut rembulan hingga menyala terang, kan ku ajak planet-planet bermain pinball, aku akan lari berkeliling bumi, meratakan gunung-gunung dan bernyanyi riang gembira. Aku akan berguling-guling di padang hijau, memetik bunga-bunga daisy untukmu, untuk membuatmu tersenyum. Akan kubuatkan bagimu gaun indah dari pekatnya malam--ketat, berhiaskan permata bintang-bintang, dan kita akan melesat di angkasa, menuju restoran Joe Federico's dan kali ini kita makan di ruang atas! Kita akan berjalan di hamparan karpet hijau dari lembar-lembar ratusan dolar, sehingga para pelayan akan berebut mengisi kembali cangkir kopimu. Rambutmu akan tampak secemerlang matahari, jatuh di gaun malammu, dan senyumanmu akan membuat alam semesta berputar berirama. Kau boleh makan sebanyak mungkin kerang, dan anggur hanya akan serasa air biasa. Seratus botol? Kenapa tidak? Sesudahnya, kita berangkat ke Skinner's Butte Park, untuk memandangi lampu-lampu kota gemerlapan di atas perbukitan yg bagaikan beledu hitam, berkelap-kelip dan berbinar0binar, bagaikan serangkaian senyum lebar, bianglala yg berputar, dan roller coaster yg berpacu lewat. Itulah hidup. Hidup kita, Sayang. Pegang tanganku, kita berangkat!
James

Mimpi tinggallah angan-angan -_-

Cinta yang terjalin dengan kasih sayang, kebahagiaan yang tak terduga. Suami yang baik, pengertian dan perhatian selalu menemani disetiap waktu. Kata-kata manis dari mulutnya, pujian-pujian, rayuan mesra & puisi-puisi indah yang diberikannya tiap waktu membuat hati seorang wanita berbunga-bunga. Hangatnya pelukannya selalu melindungi dari ancaman bahaya apapun. Tenang dan aman...
Sebuah rumah sederhana yang mewah terlihat nyaman. Dikaruniai seorang gadis mungil dan seorang anak laki-laki yang manis. Saling manja dan menyayangi. Hari-hari yang ngga akan terlupakan. Setiap sudut dipenuhi dengan kebahagiaan.
Melayani suami dan anak-anak, memberikan cinta dan dicintai, impian yang sempurna.
Hanya mimpi...
Tapi kenyataannya mungkin ngga sempurna!

kenali aQ



Rara...

Ce ngga jelas yg lahir tgl 26 Maret 1988 ini selalu berubah-ubah sifat, pemikiran dan keinginannya. Kadang dia bisa jadi anak-anak disaat usianya yg ke-20. Manjanya melebihi anak kecil, keras kepala & egois. Kadang dia juga bisa menjadi dewasa, melebihi orang bijak. Sok menasehati tapi diri sendiri di pintu kehancuran. Tapi inti dari semua itu, dia hanya ingin mencari perhatian tanpa mengenal waktu & tempat. Hatinya sering beku, yg menyebabkan dia keras kepala & egois. Beberapa orang bilang dia baik, beberapa orang jengkel dengannya, dan ada juga yg bilang sombong. Padahal ada yg tersembunyi di dalam diri seorang ELORA. Dia hanya perempuan biasa. Ngga banyak kelebihannya, bahkan ngga punya. Rapuh & dingin. Dia bisa hancur begitu diremukkan, bisa juga terbang begitu diperhatikan. Air matanya sulit ditebak karena dia menangis dalam hati.

Rara... Dia hanya debu..

Monday, July 14, 2008

Cintaku, Cintamu

Hasrat...

Bagaikan diberi makanan pada saat lapar
dan minum pada saat haus,
kau datang saat kubutuhkan.
Kau kenyangkan dengan cintamu
dan kau puasakan dahagaku dengan kasih sayang darimu.
Kau beri kehangatan kala dingin
dan kesejukan kala panas.
Apakah aku kasmaran???
Dalam benakku hanya ada dirimu.
Aku lapar lagi, aku haus lagi.
Aku kedinginan lagi, aku kepanasan lagi.
aku butuh cintamu,
dan hanya darimu.

Monday, July 07, 2008

Boring Life!


Hidup yang membosankan!!!!
Ngga bergairah,
ngga berwarna,
ngga berkesan,
ngga berarti...semua sia-sia!
Inikah tujuan aku dilahirkan???
Bunuh saja aku!

Saturday, June 28, 2008

BLANK!

BLANK!
Kosong... Diam... Tak berasa...
Aku ini kenapa?
Nafas sesak,
perut sakit,
badan malas,
ngga bergairah.
Aku cuma mau tidur pulas, bermimpi hingga dia datang kembali.
Rasa seperti ini sungguh ngga enak. Menyiksa batin & jiwa.
Haruskah air mata ini jatuh lagi?

Friday, June 27, 2008

EntahLah....

Kata-katanya manis, tuturnya lembut, sikapnya baik, semua membuat aku terhipnotis, entah untuk sesaat atau ketulusannya. Aku ngga mau terlena dengan cinta lagi. Melelahkan... Biarlah cinta itu sesukanya. Apapun dia mau aku coba 'tuk terima. Cinta melelahkan, tapi dia selalu mau dimanja. Sesukanya saja...!


Aku pasrah...

Wednesday, June 25, 2008

si dingin yang rapuh

Dia ngga bisa ditebak.
Dia punya 1000 karakter yang selalu berubah setiap detiknya.
Emosinya labil.
Kadang jika saatnya dia ngga bisa lagi menahan semuanya, air matanya mengalir tanpa rasa apapun.
Hanya mengalir...
Dia dingin.
Sering menutup diri dari dunia nyata.
Imajinasinya tinggi, hamir mustahil.
Tapi dia juga rapuh.
Kerapuhannya membuatnya selalu ingin diperhatikan & dimengerti.
Kerapuhannya juga menimbulkan ego yang tinggi.
Dia...dia...dan hanya dia!

Sunday, June 22, 2008

dulu...

Aku ngga mau kehilangan lagi...
Aku ngga mau ditinggal lagi...
Setitik perhatian sulit diperoleh. Mimpi hanya sekedar mimpi -_-

Sunday, June 15, 2008

Dekap aQ...

Jangan lepaskan pelukan itu!
Jangan hentikan dekapan itu!
Semakin erat, semakin baik.

Friday, June 13, 2008

Bibir manis vs Hati manis

Ngga bisa ditebak,
ngga bisa diterka.
Siapakah yang tau?
Bibir yang manis,
mengeluarkan kata-kata manis & pujian,
kerendahan yang ditunjukkannya,
tapi mungkinkah hatinya manis?
Nyatanya lebih berbahaya
dari ular yang berbisa.
Kata-kata pahit, menusuk &
mungkin menyakitkan
terasa dalam hingga ke relung hati,
tapi mungkinkah hatinya sepahit kata-katanya?
Nyatanya hati penuh dengan madu.
>>> Bibir & Hati selalu berlawanan <<<

Puzzle yg belum utuh

Grace bilang klo hidup ini seperti puzzle. Banyak gambar-gambar yang menunjukkan diri kita & segala sesuatu dalam hidup kita. Layaknya menyusun puzzle yang sering salah mencocokkan potongan yang satu dengan potongan yang lain, begitulah manusia.
Aku...
Sering potongan-potongan itu ngga cocok. Selalu salah. Entah potongan mana yang pas. Bagaimanakah akhir dari puzzle itu?
= = = = = = = = = = = aku terombang-ambing = = = = = = = = = = =

Tuesday, June 10, 2008

aku...

Aku hanya seorang perempuan biasa, bahkan bisa dibilang rendah.
Aku pernah ketawa, nangis, kecewa, sakit hati juga marah, bahkan sampe sekarang. Aku juga bisa merasa senang dan sedih. Patah hati bukan hal yg jarang terjadi. Aku pernah menyayangi & mencintai, dan setidaknya pernah mencicipinya juga sedikit.
Aku pernah punya teman dan sahabat. Tertawa dan menangis bersama, bahkan merasakan gempa bersama. Berantem merupakan hal yg biasa, tapi sahabat akan tetap ada. Walaupun jauh, dia tetap di hati.
Aku juga pernah punya pacar, juga sama-sama. Bahkan hancurpun bersama. Tapi bukanlah sahabat yg selalu ada, malah jadi musuh selamanya. Bukan seorang yg ganteng ataupun tokoh ternama. Biarlah berlalu...
Aku pernah ngalamin depresi dan frustasi. Aku pernah mencoba untuk bunuh diri, lari dari kehidupan. Tapi itu hanya akan menambah daftar dosaku. Biarlah begini aku adanya.
Aku ya ini, akan tetap ini sampe kapanpun.
Aku dengan perasaanku dan kehancuranku.

Saturday, June 07, 2008

Salah Q...

Dia marah...
Akhirnya keluar juga kata-kata "Jangan ganggu aku lagi!"
Aku harus benar-benar ng'lupain dia. Dia ngga akan ada lagi dalam hidup aku. Anggap az aku ngga kenal dia & ngga akan pernah kenal dia.
Dia telah jauh...
Mungkin aku yg ngecewain dia,
mungkin aku yg nyakitin dia,
mungkin memang aku yg jahat.

AKU NGGA KENAL DIA!!!!

He has gone...



Kulihat dunia
begitu ramai
tapi aku sendiri...
Kapankah datang
bahagia itu,
menjemputku disini...?

Thursday, June 05, 2008

10 Hak Milik CINTA

10 Hak milik Cinta yg sulit dimiliki:

  1. Kebahagiaan
  2. Kejujuran & Keterbukaan
  3. Kepercayaan
  4. Keteguhan
  5. Ketulusan
  6. Kesetiaan
  7. Keadilan
  8. Kenyamanan
  9. Kepedulian
  10. Kearifan

Bukan Dia....

Dia...
Menyanyikan lagu 'tuk menemani Q
Mememetikan gitarnya,
mengeluarkan nada-nada 'tuk menghapus sepi Q

Saat tertawa,
saat menangis,
saat gundah gulana,
bersama dia.
Walau jauh aQ cukup bahagia mendengar suaranya.

Dia...
Siapakah..?

aQ pikir dia yang bisa ngilangin duka Q
aQ pikir dia yang bisa nemenin aQ
aQ pikir dia...

Tapi..
Bukan dia!
Bukan dia yang bisa ngilangin duka Q
Bukan dia yang bisa nemenin aQ
Bukan dia....

Tapi aQ mau dia!
aQ mau dia yang bisa ngilangin duka Q
aQ mau dia yang bisa nemenin aQ
aQ mau dia...

Let the rain come down
and wash away my tears...

Sunday, June 01, 2008

KECEWA!

Kekecewaan yg sangat mendalam, menyakitkan...
Siapakah dia sampai aQ terhanyut akan sikapnya? Pengertiannya, kebaikannya, kelembutannya, pengorbanannya untuk mendengarkan Q... Semula itu menyentuh hati Q. Bagaikan sihir yg memecahhkan hati Q yg keras. Begitu keras sampai aQ sendiri berpikir ngga akan mungkin bisa runtuh & luluh lagi.
Tapi...
ternyata itu hanya hipnotis sesaat. Semula membuat aQ terbang melayang, kemudian menjatuhkan Q lagi. Seperti tersadar dari mimpi yg cukup lama, aQ bertanya-tanya: Siapoakah dia yg tak Q kenal itu? Seberapa berartikah dia? Apa yg Q dapatkan darinya? Dia bukan segalanya...
Apapun yg ada di dunia ini bukan segalanya. Semua hanya sementara.
I'm full dissapointed!

Saturday, May 17, 2008

C I N T A

Pernahkah kamu merasakannya? Apa yang kamu rasakan?
CINTA satu kata yang amat menusuk hati hingga bagian terdalam. Memberi kesan yang tak dapat dilupakan. Menggairahkan & memikat hati. membuat kita tersipu-sipu, senang juga salah tingkah. Memberi kehangatan dalam dingin & kesejukan waktu panas. CINTA seakan-akan milik kita hingga tak ingin kehilangan. Tak mudah didapat juga tk mudah dilepas apalagi dilupakan.
CINTA seakan memiliki kemurnian yang suci tiada bercela. Keindahan CINTA bukanlah abadi. Sakitnya CINTA juga tiada banding. Pernahkah kamu merasakannya? Bagaikan ditusuk duri yang tajam hingga menimbulkan luka yang amat sangat perih. Hanya satu yang dapat mengobatinya, yaitu CINTA itu sendiri.
5 huruf perlu kamu ingat:
C I N T A

Saturday, May 10, 2008

Maz 103:13

"Ma, aku pergi!" Thalia berteriak dari teras rumah.

"Hei, kamu belum sarapan loh!" kata Mama. Tapi Thalia keburu menghilang dengan motornya.

"Pa, gimana dengan Thalia? Dia mulai urakan sekarang. Omongan Mama juga selalu dibantah. Mama takut nih! Gimana kalau dia terpengaruh teman-temannya? Mending kalau pengaruh baik. Kalau jahat?" kata Mama. Keluarga Thalia rajin beribadah. Kedua orangtuanya terlibat dalam pelayanan di gereja.

"Coba Mama luangkan waktu untuk bicara dengannya. Tapi ingat, jangan menuduh sembarangan. Pancing dia untuk menceritakan semuanya denga jujur. Setelah itu baru Papa yang bicara dengannya. Sekarang Papa pergi kerja dulu." Papa Thalia termasuk orang yang sabar. Dia selalu memperhatikan anak-anaknya dengan mendengarkan curhatan mereka lalu mencoba untuk memberikan solusi. Dengan begitu hubungan kekeluargaan semakin erat.

Waktu terus berjalan hingga malampun tiba. Sudah pukul tujuh malam Thalia belum pulang juga. Mamanya mencoba menelpon ke hape tapi ngga diangkat. Yang dilakukan Mamanya hanya berdoa. Perasaan seorang ibu memang sangat kuat apabila terjadi sesuatu pada anaknya. Begitulah yang dialami Mamanya Thalia saat ini. Walaupun Papa Thalia sudah berulangkali menenangkannya tapi ngga ampuh juga.

Tiba-tiba terdengar suara mobil berhenti di depan pagar. Thalia turun lalu segera masuk ke rumah.

"Kamu darimana saja Lia? Pulangnya kok malam sekali? Apa ada kegiatan?" tanya Mama.

"Oh..eh... Ya gitu deh! Maklumlah, pengurus inti OSIS. Papa sama Mama ngapain di teras? Udah pada makan?" Thalia terus dengan kebohongannya. Sebenarnya tadi siang ngga ada kegiatan di sekolah. Thalia main ke rumah temannya.


Semakin hari sikap Thalia semakin aneh. Selalu pulang malam dan berbohong. Kedua orangtuanya merasakan kalau ada sesuatu yang ngga beres pada Thalia. Malam itu kedua orangtua Thalia mengajaknya ngobrol di ruang makan.
"Thalia, sebetulnya kamu kemana saja sampai pulang malam-malam? Kegiatan apa sih yang bikin kamu sesibuk itu?" tanya Papa.
"Duh, kan udah Lia kasih tau. masih kurang jelas ya?" jawab Thalia.

"Tapi kok tipa hari?" tanya Mama.
"Dijelasin juga Mama ngga ngerti!" jawab Thalia lagi.
"Kenapa tidak? Papa dan Mama akan mencoba untuk mengerti. Apa kamu bohong sama Papa dan Mama, dan kamu ngga mau Papa dan Mama tau?" kata Papa.
"Papa apaan sih? Masa Lia dibilang bohong? Udah ah, Lia mau tidur! Ngantuk banget ni!" Thalia pergi ke kamarnya.

"Tuh kan... Apa Mama bilang! Dia selalu kasar kalau ditanya. Sepertinya ada yang disembunyikan dari kita Pa," kata Mama Thalia.
"Sudahlah Ma, jangan dipaksakan. Tuhan lebih tau. Jadi serahkan saja sama Tuhan. Mama harus sabar tapi tegas. Sekarang Mama tidur dulu. Papa masih mau kerja, tadi di kantor belum selesai," kata Papa Thalia. Sebetulnya dia juga khawatir akan perubahan putri bungsu satu-satunya itu. Dia tau bagaimana seorang anak itu berbohong. Tapi dia ngga mau marah-marah. Itu malah memperburuk keadaan.
Sore itu terjadi pertengkaran hebat antara orangtua dan anak. Thalia ingin pergi tapi Mamanya tidak mengizinkan. Ketika ditanya mau pergi kemana Thalia hanya diam. Ditanya sekali lagi, katanya mau ke pesta ultah teman. Tapi nada bicaranya kasar.
"Mama kenapa? Ada apa Ma? Kok nangis?" tanya Papa Thalia begitu pulang dari kantor. Mama Thalia menceritakan apa yang terjadi sorenya sambil menangis. Setelah itu mereka berdoa, memohon pada Tuhan agar menjamah hati Thalia yang keras

Sementara itu Thalia dan teman-temannya sedang bersenang-senang. Semuanya berpasangan, tanpa terkecuali. Thalia goyah dan terjatuh. Tanpa disadari dia telah terpengaruh teman-temannya.

"Tika, ngeliat Tommy ngga?" tanya Thalia pada temsnnys.

"Ngga tau tuh!" jawab Cantika.

Thalia nyariin Tommy sampe ke segala sudut tapi ngga ketemu juga. Ngga mungkin Tommy pergi ninggalin dia tanpa pamit dulu. Thalia masuk ke dalam rumah dan mencari Tommy di segala ruangan.

"Tommy, kamu dimana?" Thalia bicara sepaerti orang linglung.

"Li, klo ngga salah tadi Tommy ke kamar gw deh. Kaar gw di ujung situ. Ngga tau mau ngapain. Ntar juga balik kok," kata Rei, pemilik rumah itu. Thalia pergi ke kamar Rei dan mengetuk pintu.

"Masuk!" Terdengar suara orang di dalam.

"Tommy? Kamu kemana aja sih? Dari tadi aku cariin tau! Ngapain di kamarnya Rei?" tanya Thalia.

":Aku mau ngambil sesuatu. Sorry deh ngga ngasih tau. Bantuin aku nyari dong...' kata Tommy. Thalia nurut aja. Dia hanya tau kalau Tommy adalah orang yang baik dan pengertian. Tapi sayang itu cuma topeng. Tiba-tiba Tommy meluk Thalia dan mendorongnya ke tempat tidur. Saat dipeluk Thalia biasa aja. Tapi setelah tau apa yang akan dilakukan Tommy kemudian dia segera teriak dan meronta-ronta melepaskan pelukan Tommy lalu pergi dari tempat itu. Temannya sempat menahan Thalia. Tapi dia berkeras untuk pergi dari tempat itu.

"Tapi Li..." bujuk temannya.

"Ngga! Aku mau pulang sekarang! Minggir!!" Thalia menarik tangannya. Untung langsung ada taxi. Disepanjang jalan Thalia ngga berhenti menangis dan menyesal. Tapi belum selesai masalah yang satu datang lagi masalah yang lain. Thalia ngga ingat betul apan yang telah terjadi. Dia baru sadar ketika dilihatnya sekelilingnya gelap dan dia diikat pada sebuah kursi.

"Nona manis sudah sadar rupanya? Bagaimana? Apa sudah siap?" kata seorang laki-laki yang sempat Thalia kenal. Dia itu supir taxi yang dia tumpangi tadi.

"Apa maumu?" tanya Thalia dengan suara bergetar. Sesungguhnya dia sanagat takut. baru kali ini dia mengalami hal seperti itu. Tapi tiba-tiba mulut Thalia bergerak memanggil nama Yesus.

"Siapa itu Yesus/" tanya supir taxi itu.

"Dialah yang akan menolongku!' jawab Thalia. Sebenarnya Thalia malu sendiri. Selama ini dia udah melupakan Tuhan. Kini, pada saat kepepet dia baru inget Tuhan. Laki-laki tadi tertawa mendengarkan ucapan Thalia. Thalia terus berdoa di dalam hati, walaupun dia juga merasakan takut yang amat sangat.

Rasa takut Thalia bertambah ketika supir taxi itu mulai mendekatinya dan menyentuhnya. Mau menyelamatkan diri ngga tau bagaimana caranya karna tangan dan kakinya diikat. Thalia berusaha mengelak, tapi laki-laki itu malah mencengkeram lengannya. Thalia udah ngga kuat lagi. Dia pasrah aja. Tapi Tuhan selalu memperhatikan anak-anakNya yang membutuhkan pertolonganNya. Tiba-tiba saja ada seorang pria menggunakan jaket dan celana panjang memukul supir taxi tadi dari belakang.

"Kamu ngga apa-apa Nak?" tanya pria tersebut.

"Ya. Tapi kamu siapa? Sedang apa dan mau apa?" tanya Thalia.

"Tenang Nak, saya ini polisi yang sedang dinas malam. Kebetulan saya lewat sini. Coba ceritakan apa yang terjadi," kata polisi itu. Thalia mulai lega. Tadi dia sempat berpikir kalau pria itu orang jahat juga. Thalia menceritakan apa yang telah terjadi. Setelah itu polisi tadi mengantar Thalia pulang ke rumahnya.

Di rumah...

Orangtua Thalia sedang menungu kepulangan putrinya di teras rumah. Begitu melihat putrinya kembali mereka segera menyambut Thali dan memeluknya. Polisi yang mengantar Thali menjelaskan apa yang telah terjadi dengan Thalia.

"Maaf Ma... Pa..." Thalia merasa malu terhadap orangtuanya.

"Sudahlah! Yang penting sekarang kamu sudah pulang. Asalkan kamu mau berubah itu sudah cukup. Nanti saja kamu cerita lagi ya. Kamu lapar? Makan dulu yuk!" Orangtua Thalia bahakan tidak memarahi anaknya. Thalia malah semakin terharu. Ternyata orangtuanya begitu sayang kepadanya. Semua larangan dan nasihat mereka adalah untuk kebaikannya juga. Dari kejadian ini Thalia mendapat banyak pelajaran, salah satunya adalah sosok seorang Bapa yang sangat sayang kepada anakNya. Orangtua di dunia ini saja sayang pada kita, apalagi Bapa yang di Sorga. Kasih sayangNya melebihi kasih sayang orangtua manapun di dunia ini.


dedicated to: ex Philadelphia (K' Riselly, K' Juni, K' Emma, Victoria, Debora, Joseph & Pap Noah)