THOUSANDS OF FREE BLOGGER TEMPLATES

Thursday, April 29, 2010

Men vs Women

Apa sih bedanya laki-laki sama perempuan? Sampai zaman modern gini masih aja ada yang bilang perempuan sama layaknya boneka. Jaga mulutmu, sayang! Mungkin secara fisik laki-laki lebih kuat, karena emang gitu dari awalnya manusia diciptakan. Tapi sekarang kita lihat, ada juga perempuan yang fisiknya kuat. Apa perempuan selalu jadi budak? Tolong cuci otak kalian yang berpikir gitu! Kehidupan itu tanggung jawab bersama. Oke, sekarang coba lihat siapa yang lebih hebat! Laki-laki cuma kerja di kantor atau punya bisnis apapun, di rumah ngga bisa ngerjain apapun. Akhirnya bergantung sama pembantu atau istri. Malangnya… Gimana dengan perempuan? Ada perempuan yang kerja di kantor atau punya bisnis sendiri, dia juga ibu rumah tangga yang ngurus anak juga pekerjaan rumah. Mana yang lebih banyak kelebihannya? Hah, hargailah perempuan! Malah kita juga bisa nemuin perempuan pekerja bisa hidup santai di rumah karena segalanya serba elektronik. Ini zaman era globalisasi (atau malah emang udah zaman globalisasi), modern, semua serba canggih & praktis. Tanpa laki-laki juga bisa hidup. Itu sebab masih banyak perempuan yang belum menikah padahal usia udah lanjut. Sungguh menjijikkan kalau mendengar ucapan “kamu itu perempuan, tanggung jawabmu semua kerjaan rumah!” Kalau gitu laki-laki jadi manja? Tanyakan padaku tipe laki-laki yang aku suka, jawabnya “yang bisa melahirkan!” Adakah? Kalau begitu, jangan harapkan akan ada keluarga (suami & anak)! Laki-laki atau permpuan sama-sama manusia, punya tanggung jawab di dunia, tanggung jawab semuanya. Dari awal juga udah disuruh saling melengkapi. Kalau gitu, kenapa ngga kerja sama? Ngurus diri sendiri aja ngga bisa, gimana kalau ngurusin orang lain….?

Romantis?

Kebanyakan wanita suka hal-hal yang romantis. Mereka menangis, terharu, dan menjadi sangat peka setiap kali ada yang menggugah hatinya. Ya, karena wanita banyak menggunakan hatinya. Wanita suka dimanja, dirayu, disayang, diberi pujian, dibelai, walaupun kadang itu semua gombal. Itu wanita, dan aku adalah seorang wanita sejak aku dialhirkan sampai sekarang. Kadang aku merasa romantis. Tapi dengan cepatnya aku lupa rasa romantis itu, begitu cepat untuk mengingatnya lagi pun ngga akan mampu. Entah kapan perasaan itu timbul. Aku pernah merasa sendirian, sedih, membutuhkan perhatian, cinta, rasa sayang, perlindungan, kata-kata manis yang menenangkan. Tapi setelah itu aku bisa berubah jadi liar, kasar, ngga beraturan, keras kepala, bahkan keras hati. Bagaimana dinginnya es & kerasnya batu, begitulah… Aku sering mati rasa. Kelembutan wanita yang disebut-sebut lenyap sudah. Begitu pahit rasanya sampai mau muntah! Aku bisa lupa kalau aku wanita, dan parahnya lupa kalau aku manusia! Entah gimana romantisme itu! Entah gimana kelembutan itu. Aku mungkin masih bernafas, tapi aku cuma berjalan tanpa arah yang pasti. Kemana arah angin, kesitulah aku. Begitu kosong!

Thursday, April 22, 2010

Shadows of my dream!

Shadows of my dream... He is AW
Berawal dari chatting, ngisi waktu kosong yang membosankan. Awalnya biasa aja. Malah aku cuek dia itu siapa, karena emang ngga terlalu niat chatting. Lama setelah itu, aku sendiri udah lupa, dia nelpon. Pertama kali nelpon, aku ngga begitu tertarik. Tapi dia jadi ketagihan nelpon. Akhirnya malah jadi lebih akrab. Selama komunikasi sama dia, aku malah jadi suka. Entah perasaan yang sebenarnya atau suka sesaat. Tapi tiap kali ngga ada kabar dari dia, aku ngerasa kehilangan. Dia suka ngilang tiba-tiba, datang juga tiba-tiba. Klo dia tiba-tiba ngabarin, senangnya bukan main! Apa benar aku suka dia? Suka atau cinta? Kadang ada keinginan memiliki & dimiliki. Tapi apa itu benar? Beda agama, mungkin juga beda keyakinan. Tipe pria seprti apakah dia? Walalupun mungkin bisa aja mencoba menjalin hubungan, tapi aku ngga siap. Ngga yakin semudah itu. Ada bagian dari pribadinya yang mungkin ngga akan cocok sama aku. Sekarang komunikasi cukup lewat udara. Dia bayang-bayang mimpiku!

Friday, April 16, 2010

I can't judge you!

Sulit menyalahkan & menghakimi mereka pecandu narkoba ataupun alkohol. Apalagi mereka yang melakukan itu dilatar belakangi kehidupan yang suram atau rasa tertekan. Aku ngga suka sama hal gituan, tapi aku ngga bisa maksa mereka ngga melakukan itu. Aku sendiri klo stress/tertekan bisa give up. Mungkin aku bisa mengkonsumsi narkoba juga. Malah kadang aku punya keinginan buat minum alkohol (atau apapun). Tapi aku bisa ngontrol keinginan aku. Rasa tertekan itu ngga enak, sakit, nyiksa! Waktu tertekan, kita pengen lari gimanapun caranya supaya ngga dalam tekanan itu lagi, walaupun cuma sesaat. Klo aku lagi dilantai atas gedung bertingkat, aku juga pernah ngerasain dorongan untuk jatuh. Rasanya klo gitu aku bisa terbang ngeluarin emosi aku. Tapi ada aja pikiran klo itu konyol. Rasanya pasti sakit. Matinya dalam kondisi hancur. Malahan ada orang yang melampiaskan emosinya ke seks. Tapi aku juga ngga bisa, karena ngga akan ada nafsu. Bukan karena aku bisa ngenddaliin diri, tapi dari segi perasaan. Apalagi bunuh diri! Mungkin ngga akan pernah aku lakuin. Tapi aku bisa ngerti kenapa ada orang yang melakukan itu. Bukan mereka yang Cuma sekedar gaya, kebanyakan uang dan lantas nyari hiburan dengan cara-cara itu. Orang yang benar-benar give up ngga mau ngajakin orang lain buat ngelakuin hal yang sama, kecuali mereka amat sangat butuh uang. Hanya kadang kasihan. Kenapa mereka harus lari kesitu? Kenapa aku bisa bertahan? Rasanya emang sakit. Kita sama-sama ngerasain down, putus asa, hampa. Kita juga harus sama-sama bertahan. Aku juga nagis, aku juga teriak, aku marah sama halnya kalian. Aku juga membutuhkan apa yang kalian butuhkan!

Know your self by Birth Date!